Bebas Kreasi

Fino Yurio Kristo - detikinet Beijing - Cina membantah tuduhan majalah Jerman, Der Spiegel. Majalah ini melaporkan bahwa hacker komputer yang dipercaya berasal dari militer Cina telah mengacak-acak sistem komputer berbagai departemen pemerintah Jerman dengan virus spying.Majalah tersebut, bersamaan dengan akan berkunjungnya kanselir Jerman Angela Merkel ke Cina menandaskan bahwa beberapa departemen pemerintahan penting --termasuk kantor Merkel-- terinfeksi dalam serangan hacker itu."Pemerintah Cina secara konsisten melarang seluruh aktivitas kriminal yang merusak sistem komputer termasuk perilaku hacker," demikian bantahan dari juru bicara kementrian Luar Negeri Cina, Jiang Yu dalam situs resmi kementrian itu.Jiang juga menandaskan bahwa Cina sendiri sering menjadi korban serangan hacker. "Cina justru mengharapkan kerjasama yang lebih erat dengan Jerman menghadapi masalah ini," tandasnya seperti dikutip detikINET dari Reuters, Senin (27/8/2007).Merkel akan bertemu Presiden Cina Hu Jintao untuk mendiskusikan beberapa masalah seperti hak asasi manusia dan pelanggaran hak cipta properti intelektual.Dalam wawancaranya dengan televisi ZDF, Merkel pun ditanyai apakah isu hacker ini akan mempengaruhi agenda kunjungannya ke Cina. Namun, Merkel menolak berkomentar. "Saya tidak akan berkomentar secara spesifik tentang masalah itu sekarang," tandasnya.Menurut F-Secure, penyusup menyebarkan sebuah trojan dalam file-file berakhiran doc (Microsoft Word) atau ppt (Microsoft PowerPoint). Data-data dari jaringan yang tersusupi kemudian dikirimkan ke lokasi yang belum diketahui melalui server di Cina. Diduga server di Cina merupakan perantara dan adalah komputer yang sudah bobol keamanannya. ( fyk / wsh )